Sekuler Pilihan Terbaik

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekuler adalah opsi terbaik, jika tidak maka yang terjadi adalah religous fascism dan binasanya minoritas, tragedi kemanusiaan.

Sekuler artinya pemerintahan tidak berdasarkan agama, itu tidak berarti ateis, juga tidak berarti memberangus agama. Sekuler berarti pemerintahan netral agama, tidak menjadikan agama tertentu sebagai dasar bernegara. Pemerintah bukan institusi keagamaan, tidak bikin UU dalam rangka memaksa warga negara untuk menganut agama tertentu.

Pemerintahan sekuler tidak memihak agama tertentu saja, tidak mendiskriminasi warganya berdasarkan agama, tapi mengayomi semua agama yang dianut warga negaranya, memberi kebebasan warganya memilih dan menjalankan keyakinannya. Sekulerisme adalah konsep bernegara yang mewadahi kebebasan warganya memilih dan menjalankan ajaran agamanya.

Sekuler adalah opsi terbaik, jika tidak maka yang terjadi adalah religous fascism dan binasanya minoritas, tragedi kemanusiaan. Kita lihat catatan sejarah bagaimana kaum fascist dengan mengklaim superioritas dan supremasi ras, bangsa, atau agama bisa begitu mudah menyedot banyak sekali dukungan untuk membinasakan siapapun rivalnya. Sekuler, sebaliknya, adalah dalam rangka setiap orang bisa hidup berdampingan, bukan saja damai tapi juga antar kelompok berbeda saling menghargai, melindungi, menguatkan.

Sekulerisme oleh kaum religious facist dicitrakan buruk, anti Tuhan; maka hedonistik dan penuh maksiat, padahal macam itu juga terjadi di wilayah "religius" macam Arab Saudi atau Vatican. Tidak usah jauh-jauh, pernah tengok kiri kanan? Itulah, apakah baik buruknya orang ditentukan oleh apakah orang itu beragama atau tidak, atau agamanya apa? Hampir seratus persen di antara para kriminal di penjara kita itu umat beragama, silahkan bikin sensus sendiri di penjara terdekat anda kalau tidak percaya.

 

*) Gambar spreadshirt.com

Bagikan Artikel Ini
img-content
Eko Armunanto

There is nothing to writing. All you do is sit down at a typewriter and bleed ― [Ernest Hemingway]

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua